Konvensi Nasional-Internasional VIII dan Temu Karya APTEKINDO XIX Tahun 2016
Kegiatan Konvensi Nasional-Internasional VIII dan Temu Karya Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) ini dilaksanakan pada tanggal 03-06 Agustus 2016 di Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan Parapat, Sumatera Utara. Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh staf khususnya. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 670 orang yang berasal dari 19 perguruan tinggi LPTK/FPTK/FT se-Indonesia. FPTK Universitas Pendidikan Indonesia mengirimkan peserta sebanyak 75 orang, 8 orang diantaranya berasal dari Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur (DPTA); Prof. M.S. Barliana, Dr. Johar Maknun, Dra. Rr. Tjahyani Busono, M.T., Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T., Dr. Eng. Usep Surahman, Dr. Eng. Beta Paramita, Nuryanto, S.Pd., M.T., dan Adi Ardiansyah, S.Pd., M.T.
Hadir sebagai pembicara pada Seminar Internasional yaitu: (1) Prof. Intan Ahmad, Ph.D sebagai Dirjen Belmawa Kemenristekdikti; (2) Drs. M. Mustaghfirin, MBA., Direktur Pembinaan SMK; (3) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan; (4) Prof. Dr. Jailani Bin Md. Yunos, Vice President of RAVTE; (5) Lisa Maria Wait, KANGAN Institute, Australia. Para peserta juga mempresentasikan hasil-hasil penelitian melalui seminar dan poster. Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. dari Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI menjadi salah satu pemenang lomba poster terbaik.
Sebanyak 670 orang peserta pelaksana, terdiri dari dosen, pimpinan fakultas, pasca sarjana, dekan dan wakil dekan, ketua jurusan dan prodi serta pengelola jurnal dari 16 LPTK yg tergabung pada APTEKINDO. Adapun peserta dari Universitas Negeri Makassar sebanyak 74 orang, Universitas Negeri Padang sebanyak 130 orang, Universitas Negeri Surabaya sebanyak 71 orang, dan selebihnya peserta dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang, Univeristas Negeri Malang, Universitas Negeri Manado, Universitas Gorontalo, Universitas Ganesaha, Universitas Sebelas Maret, Universitas Nusa Cendana-Kupang, Universitas Palangkarya, dan Unsiyah Kuala-Banda Aceh.
Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan vokasional, maka perlu mendapat prioritas dalam pembangunan pendidikan di Indonesia, sehingga LPTK dapat memberikan peranan yang sebesar-besarnya bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dengan standar yang mengacu pada dunia internasional, sehingga lulusan LPTK PTK mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja pada MEA. Oleh karena itu melalui kegiatan seminar, konvensi dan temu karya FPTK/FT-JPTK seluruh Indonesia diharapkan terhimpun pemikiran-pemikiran dalam upaya pengokohan peran LPTK dalam meningkatkan mutu dan pendidikan guru vokasi di Indonesia [Sumber: Nuryanto dan Humas UNIMED; 06/08/2016].
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.