Dua Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur Berprestasi dalam International Model United Nations di Vietnam

Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTI UPI, Ayu Deviana dan Hafida Dwiya Alima, mencatat prestasi gemilang dengan berpartisipasi dalam International Model United Nations (IMUN) yang digelar di Horizon International School Hanoi, Vietnam. Kegiatan ini bertujuan untuk menyimulasikan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melibatkan lebih dari 250.000 delegasi dari 140 negara sejak awal penyelenggaraannya.

IMUN adalah kegiatan pendidikan bergengsi yang mengundang kaum muda dari berbagai penjuru dunia untuk memahami dan mencari solusi terhadap isu-isu global. Dalam konferensi ini, peserta memerankan delegasi negara tertentu dalam berbagai komite seperti UN WOMEN, WHO, UNFPA, dan UNICEF. Peserta diberi kesempatan untuk mengasah keterampilan diplomasi, negosiasi, debat, serta kemampuan berbicara di depan umum. Kegiatan ini sekaligus memupuk jiwa kepemimpinan dan kerja sama tim peserta.

Ayu Deviana
Hafida Dwiya Alima

Diselenggarakan setiap tahun di berbagai negara, IMUN memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap permasalahan global dan mendorong mereka untuk mencari solusi konkret. Tidak hanya itu, konferensi ini juga memberikan pengalaman internasional yang berharga dengan memperluas jejaring global dan wawasan budaya para peserta. Kegiatan berikutnya akan berlangsung di Jakarta pada 22-24 Juni 2025. Ayu Deviana mengungkapkan bahwa mengikuti konferensi ini adalah pengalaman yang membuka wawasan.

“Berdiskusi dengan teman internasional menggunakan bahasa asing memberikan tantangan tersendiri. Namun, saya merasa bangga bisa memperluas jejaring internasional dan memahami berbagai aksen bahasa Inggris dari negara-negara berbeda,” ungkap Ayu.

Baginya, kegiatan ini juga meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, dan nasionalisme. Senada dengan Ayu, Hafida Dwiya Alima berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan menuju IMUN. Setelah beberapa kali gagal mengikuti program exchange, ia akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan emas ini.

“Bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai negara membuka pandangan saya terhadap dunia. Saya belajar bahwa mimpi setinggi apa pun bisa diraih jika kita berusaha dan yakin,” tutur Hafida.

Terlepas dari daya terik tersebut, mereka berhasil meraih Best Cultural Performance yang mewakili Indonesia di panggung internasional. Pengalaman ini memberi mereka motivasi untuk terus mengembangkan diri ke depannya.

Untuk mengikuti IMUN, peserta harus memenuhi beberapa syarat, seperti kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, ketertarikan terhadap isu-isu global, dan persiapan makalah posisi (position paper) terkait tema yang diangkat. IMUN terbuka bagi siswa sekolah menengah, mahasiswa, hingga fresh graduates dari berbagai jurusan, dengan rentang usia 10-30 tahun. Ayu dan Hafida berharap lebih banyak pemuda Indonesia akan mengikuti kegiatan serupa.

“Carilah peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan internasional seperti IMUN atau program pertukaran. Jangan takut gagal, karena keberhasilan sering dimulai dari keberanian untuk mencoba,” pesan mereka penuh semangat.

Leave a Reply