Mahasiswi UPI buat Inovasi Bata Ramah Gempa

Lima mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan dari Universitas Pendidikan Indonesia memperkenalkan jenis bata baru, Reforming Brick, dengan klaim ramah lingkungan dan tahan gempa. Lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Riset Eksakta (PKM-RE), proposal riset untuk jenis bata baru ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek.

Inovasi bata ini dikembangkan Nurillah Yuniarti (Arsitektur) bersama timnya, yakni Deviana Fakhira (Arsitektur), Shalihah Hasyimiyyah (Arsitektur), Ikha Sholiha (Pendidikan Teknik Bangunan), serta Nadiyah Ayu Kamaliyyah (Pendidikan Tata Busana) dibawah bimbingan dosen Nitih Indra Komala Dewi.

Menurut pengembang jenis bata ini, klaim bata yang ramah lingkungan dan ramah gempa muncul dari bahan campuran dan jenis bata yang menjadi dasar pengembangan Reforming Brick.

“Bata ini berbentuk interlock dan merupakan jenis bata ringan dengan kain sebagai salah satu agregat campurannya” jelas Nurillah.

Bentuk interlock inilah yang menguatkan klaim Reforming Brick sebagai bata ramah gempa dengan bentuknya yang terikat satu sama lain, juga jenis bata ringan yang lebih tidak menyakiti dalam skenario terburuk bangunan yang roboh saat gempa.  Sementara, klaim ramah lingkungan dari bata ini muncul karena adanya pergantian agregat pada campuran menjadi limbah kain.

“Ide untuk melibatkan limbah kain pada penelitian kami pertama kali muncul karena banyaknya sampah kain yang kami temukan saat melakukan kegiatan pembersihan bantaran sungai, sementara menurut riset yang sudah kami lakukan belum banyak inovasi yang melibatkan sampah kain. Visi kami disini agar sampah kain ini tidak perlu sampai ke pembuangan akhir dan menumpuk sementara menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengurai sendiri” jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, pemutusan bata sebagai jenis barang yang menjadi riset timnya disebabkan simpati mereka terhadap bencana gempa di Cianjur pada tahun 2022 yang saat itu baru saja terjadi.

“Setelah mencari tahu lebih lanjut dari berbagai sumber, banyak dari korban gempa bumi di Indonesia mengalami luka bahkan kehilangan nyawa karena tertimbun reruntuhan bangunan” lanjutnya.

Reforming Brick lahir sebagai pemecahan masalah dari concern mereka terhadap dua hal tersebut, Indonesia yang sering dilanda bencana gempa bumi dan limbah kain yang belum banyak memiliki inovasi olahan.

Foto: Deviana Fakhira, 2023

  • Mahasiswi UPI buat Inovasi Bata Ramah Gempa

    Lima mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan dari Universitas Pendidikan Indonesia memperkenalkan jenis bata baru, Reforming Brick, dengan klaim ramah lingkungan dan tahan gempa. Lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Riset Eksakta (PKM-RE), proposal riset untuk jenis bata baru ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek. Inovasi bata ini dikembangkan Nurillah Yuniarti (Arsitektur) bersama timnya, […]

  • SMKN 2 Bogor Mengunjungi Studio Gambar Manual dan Digital DPTA

    Jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) SMKN 2 Bogor mengadakan kunjungan ke FPTK UPI. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari studi banding SMKN 2 Bogor ke perguruan tinggi di Kota Bandung. Penerimaan kunjungan dilaksanakan di Auditorium FPTK UPI dan disambut langsung oleh Wakil Dekan FPTK – Dr. Dedi Suryadi, M.Pd. dan Ketua Program Studi Pendidikan […]

  • Belajar Sketsa dari Kampung Naga: Kunjungan Mahasiswa Baru DPTA ke Kampung Naga, Tasikmalaya

    Pelaksanaan perkuliahan semester ganjil 2022-2023 telah usai. Para mahasiswa dapat meluangkan waktu sejenak untuk berlibur dan mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perkuliahan di semester yang akan datang. Namun, khusus bagi mahasiswa baru angkatan 2022, DPTA melaksanakan studi ekskursi ke Kampung Naga, kampung tradisional Sunda di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat. Studi Ekskursi bertajuk “Belajar Sketsa dari Kampung […]